Istilah BAB : Babul Babagan, Bab!

Kata BAB dalam istilah buku-buku berbahasa Indonesia itu dari kata apa? Siapa yang pertama kali menggunakan kata Bab sebagai bagian dari judul pembahasan dalam buku-buku berbahasa Indonesia?

sejarah kata bab indonesia, sejarah pasucen

Puluhan tahun mengenal kata Bab. Ratusan kali mengucap kata Bab. Ribuan kali melihat kata Bab. Dan jutaan kali menulis kata Bab. Milyaran kata Bab, sudah tersebut, terekam, tercetak, terdigital, dan terpopular.

Dalam kitab Arab ataupun Ngarab, sudah lama sekali adanya istilah Bab. Sebuah istilah khusus yang ditarik-mesra dari perumpamaan gerbang tak berdaun menuju paviliun.

Baabun . Memang bisa dipadankan dengan gerbang atau pintu dalam bahasa Indonesia. Bisa pula dikatakan satu kali saja menggunakan pola pewakafan yang menawan. Baabun (bãbun), menjadi Baab (Bãb). Atau, boleh juga disulih menjadi Bab saja.

Dalam budaya Jawa sisih utara, tidak sedikit masyarakat yang menggunakan gaya slank dalam menyebut istilah Babagan. Dari yang semula tiga ruas, menjadi satu ruas. Ba-ba-gan berubah cekak menjadi Bab.

Maksud Bab yang satu ruas (buku) ini juga sama dengan yang tiga ruas tadi. Adapun padanannya masih tetap sama pada "pembahasan" ataupun "bahasan". Ia akan kembali disebut masyarakat Pantura secara normal dalam situasi-siatuasi formal. Jika masih dalam situasi non-formal, kata babagan cenderung diwakafkan menjadi Bab. Umpamanya, di tengah obrolan ringan gazebo, gardu, rondan, angkruk (cangkruk), gubug, pematang, dan lainnya.

Lalu, apa benar, kata Bab yang menjadi istilah khas pada penjudulan bahasan-bahasan dalam buku berbahasa Indonesia itu berasal dari kata murni nan asli. Atau, apa iya, kata bab-bab itu disuling dari kata lain dalam bahasa non-Indonesia ?

Kata Bab Arab dan Bab Jawa memang berbeda jika dicarikan padanannya dalam bahasa Indonesia. Kata Bab dari Arab cenderung dipadankan dengan Pintu atau Gerbang. Tetapi, dari sisi budaya perbukuan, kata Bab Arab ini memiliki kesamaan. Sedangkan kata Bab dari Jawa sisih Utara cenderung dipadankan dengan kata Bahasan atau Pembahasan.

Artinya, kata Bab Jawa ini gagal untuk dipadankan dengan kata Bab dalam budaya penjudulan bahasan dalam buku-buku berbahasa Indonesia. Akan tetapi, kata Bab dari Jawa ini lebih cocok, lebih dekat, dan lebih realis jika disandingkan dengan maksud Bab dalam bahasa Indonesia. Umpamanya, judul Bab I : Randu Pati. Bisa dipahami; Bahasan Pertama : Randu Pati.

Yang jelas, kata Bab dalam bahasa Indonesia ataupun istilah perbukuannya, bukan berasal dari kata Baby yang di-cool-kan menjadi Bab [Bæb]. Tidak juga dari kata Babi meski sesekali ada penulisan angka romawi yang menyebabkannya seperti Babi. Begini: BAB I, BAB II, BAB III. Jika dilengkapi, contohnya begini: BAB I : BABI HUTAN. Maksudnya bab ini, Pembahasan Pertama tentang Babi Liar. Celeng!. ***